Kalimanah, 13 September 2024 – Berbagai cara dilakukan untuk merawat tanaman agar tetap subur saat musim kemarau. Musim kemarau menyebabkan kekurangan pasokan air. Menghemat dan memaksimalkan penggunaan air dapat mencegah kekeringan saat musim kemarau tiba. Seperti halnya yang dilakukan oleh SMP Negeri 2 Kalimanah dalam Gerakan PBLHS (Peduli dan Berbudaya Lingkungan Hidup di Sekolah), yakni aksi menyirami tanaman dengan memanfaatkan air bekas cucian beras atau leri. Aksi menyiram tanaman dengan leri ini diberi nama “Getar Tari” pada Jumat (13/09/2024). Gerakan ini merupakan akronim dari Gerakan Tanam dan Rawat Tanaman dengan Leri (air cucian beras). Air leri sudah turun-temurun diyakini dapat menyuburkan tanaman karena kandungan nutrisi yang bagus untuk berbagai tanaman.
Gerakan Getar Tari ini memanfaatkan air leri untuk menyiram tanaman di linkungan sekolah, sebagai salah satu upaya konservasi air untuk menjaga agar tanaman tetap tumbuh subur saat kamarau. Air leri ini sangat bagus bagi kesuburan dan keberlangsungan tanaman, apalagi saat musim kemarau yang berkepanjangan dan mengakibatkan krisis air. Manfaat dari air leri antara lain ; membantu beberapa hormon yang ada pada tanaman sehingga bisa merangsang pertumbuhan pucuk daun, membawa makanan ke seluruh sel pada daun dan batang, mengandung zat pati, menghambat pertumbuhan patogen, mengurangi syok transplantasi, sebagai sumber energi, membantu proses fotosintesis, mencegah tanamn layu, dan mempercepat pertumbuhan bunga.
Kegiatan menyiran tanaman dengan leri ini dilaksanakan oleh siswa dan guru dengan antusias. Hal ini terlihat peran guru dan siswa yang sudah mempersiapkan air leri dari rumah untuk digunakan menyiran tanaman di sekolah secara bersama-sama pada pembiasaan Jumat Tegar Berlian (Tubuh Sehat dan Bugar, Bersih Lingkungan) yang dilaksanakan setiap hari Jumat pada pekan ke- 2,3, dan 4.
